
Ini bukanlah sesuatu yang baru, namun akhir-akhir ini, sepertinya perusahaan hiburan semakin memaksakan jadwal padat untuk artis mereka. Karena hal ini, banyak penggemar mulai menyuarakan berbagai keluhan dan kekhawatiran terhadap kesejahteraan para artis. Masalah ini kembali terungkap setelah RIIZE terlihat menyelesaikan syuting untuk satu program musik dan kemudian terbang pada hari yang sama untuk rekaman “Music Core” di Jepang, hanya untuk kembali ke Korea beberapa jam kemudian. Kedatangan mereka menyebabkan banyak keributan karena banyak penggemar memperhatikan betapa lelah dan mengantuknya para anggota.
Beberapa minggu yang lalu, setelah fan-con mereka di Los Angeles, RIIZE tampil di Dodgers Stadium dan tampil di berbagai radio. Tapi itu tidak berhenti di situ. Sekembalinya mereka ke Korea, mereka harus tampil di festival universitas. Masuk akal jika di puncak popularitas mereka, perusahaan berusaha untuk menjaga band ini tetap menjadi sorotan.
Bahkan BTS yang melejit ketenaran kelas dunia menjelaskan bahwa di puncak karir mereka, mereka semua kelelahan secara mental dan fisik hingga band tersebut mendiskusikan apakah akan mengambil hiatus sebagai sebuah grup atau tidak. Jessi, yang baru-baru ini menjadi bintang tamu di DIVE Studios, juga menyatakan bahwa puncak ketika “Nununana” mendapatkan begitu banyak cinta dan popularitas di seluruh dunia sebenarnya adalah saat dia tidak merasa bahagia atau puas dengan hidupnya.
pada akhirnya, hanya ada begitu banyak jadwal yang bisa dijalani seseorang. Jadi mengapa meskipun para idola telah berupaya keras, mereka tidak mendapat imbalan berupa liburan? Tuntutan ketat yang diberikan kepada para seniman ini sering kali menyebabkan kelelahan fisik dan mental yang parah. Alih-alih memberikan liburan, bintang-bintang ini malah didorong lebih cepat dan lebih keras dalam persiapan untuk putaran promosi berikutnya.
Praktik ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai keberlanjutan gaya hidup tersebut. Tanpa istirahat dan pemulihan yang cukup, dampak jangka panjangnya dapat merugikan, berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dan penurunan kualitas pekerjaan mereka.
Bagaimana para bintang bisa diharapkan tampil terbaik tanpa istirahat yang cukup? Jangan lupakan semua kejadian di mana penyanyi pingsan di tengah pertunjukan. Perusahaan-perusahaan ini mempunyai dana untuk memberikan liburan kepada artis mereka, jadi intinya adalah: mengapa mereka tidak? Pada akhirnya, penting untuk mempertimbangkan kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang para artis ini. Bekerja berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental yang parah, yang pada akhirnya memengaruhi kinerja dan umur panjang karier mereka.
Kurangnya waktu istirahat tidak hanya menyulitkan para artis; hal ini juga berdampak buruk pada kualitas penampilan mereka. Penggemar dapat melihat ketika idola favoritnya sedang lelah dan kurang antusias, yang dapat merusak citra artis dan reputasi perusahaan.
Perusahaan hiburan benar-benar perlu memahami betapa pentingnya memberikan keseimbangan pada artis mereka. Mengizinkan istirahat dan liburan terstruktur dapat memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan mereka.